Minggu, 17 Januari 2010

Kontribusi Ilmu Kebumian dalam Pengelolaan Bencana Alam Tim Georisk-Project

Dikarenakan letak geografisnya, Indonesia adalah daerah yang sangat rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, longsor, letusan gunung api, dan tsunami. Bencana-bencana alam tersebut perlu dikelola dengan cepat, tepat, terintegrasi dan terkoordinasi melalui upaya-upaya pencegahan, penyelamatan, pemulihan, dan pembangunan kembali yang tepat.

Proses desentralisasi di Indonesia mengarah pada penguatan pemerintahan di daerah, dimana letak tanggung jawab pengelolaan bencana terdapat di tingkat provinsi dan kabupaten. Sebagai konsekuensinya, badan-badan di tingkat nasional dan daerah harus menyediakan advokasi dalam menetapkan pengelolaan risiko bahaya geologi di daerah-daerah tersebut.

Badan Geologi sebagai bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia dan BGR (Institute for Geosciences and Natural Resources, Republik Federasi Jerman) sepakat melaksanakan proyek bersama untuk mengembangkan dan menguji kajian metodologi praktis risiko bahaya geologi serta mendukung implementasi temuan-temuan strategi-strategi mitigasi risiko bahaya geologi tersebut di tingkat nasional, provinsi hingga tingkat daerah untuk jangka panjang dan jangka pendek. Merujuk pada siklus Pengelolaan Bencana, proyek memfokuskan pada tahap segmentasi pra-bencana.

Badan Geologi, dikarenakan mempunyai pengalaman dalam mengkaji bahaya alam, merupakan posisi kunci dalam memperkenalkan standard-standard untuk kajian risiko bahaya geologi. Dalam pekerjaan rutinnya, Badan Geologi memproses peta-peta bahaya geologi, sebagai contoh peta bahaya gempa bumi, gunung api, dan longsor serta mensosialisasikan informasi tersebut kepada publik. Fokus utama Georisk-Project adalah mengembangkan dan menguji proses-proses kajian risiko bahaya geologi yang terutama berdasarkan pada data bahaya dan kerentanan yang ada. Hasil dari kajian risiko bahaya geologi adalah bertujuan untuk menyediakan informasi yang penting untuk mendukung pengalokasian dana dan rencana pengambilan keputusan untuk daerah rawan bahaya. Pengelolaan risiko bahaya geologi adalah tantangan yang rumit, namun prinsip dasar proyek adalah mengelaborasi pendekatan-pendekatan awal untuk wilayah kerja (keep it simple) dan tetap mengevaluasi ketepatan dari metoda yang digunakan (learning by doing).

Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan Georisk-Project, yang merupakan sebuah bentuk kerjasama antara institusi kebumian dua negara, dapat memberikan kontribusi dan dampak yang nyata sebagai upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia khususnya serta di dunia pada umumnya.

Tidak ada komentar: