MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS X
(DALAM BERTANYA,MENJAWAB, DAN BERPENDAPAT)
PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
DENGAN MENGGUNAKAN TRAFFIC LIGHT CARD (TLC)
OLEH: NURACHMAN,S.Ag
(Guru Mata Pelajaran Geografi)
SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay
(Jln. Rancakole Kp. Bojong Ds.Cikoneng Kec.Ciparay Kab. Bandung 40361)
Hp.081572187536
E-mail : rahmansmat@yahoo.co.id atau adenihermawan@gmail.com
ABSTRAK
Dalam PTK ini dijelaskan latar belakang masalah mengenai kurangnya partisipasi aktif dari siswa kelas X dalam bertanya, menjawab, serta dalam memberikan argumen atau ide pada mata pelajaran geografi. Adapun langkah yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan media Traffic Light Card (TLC) sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi siswa pada pembelajaran geografi. Sehingga rumusan dalam masalah PTK ini adalah, apakah penggunaan media TLC di kelas X dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam bertanya, menjawab, serta dalam memberikan ide atau gagasan pada pelajaran geografi?. TLC atau Kartu lampu lalu lintas, yang digunakan guru sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi siswa kelas X dalam bertanya, menjawab, serta dalam memberikan pendapat atau argumen pada pelajaran geografi adalah bentuk nyata yang kontribusi positif yang konkrit dalam mengembangkan profesionalisme seorang guru ssebagai tenaga pendidik. PTK ini dilaksanakan pada semester 2 (genap) pada tahun pelajaran 2007/2008 dengan menggunakan media dengan bahan ajar TLC tipe-1. Sehingga setelah dievaluasi dan direflesikan respon yang dihasilkan dari pendapat siswa menunjukan terjadinya peningkatan partisipasi siswa pada pelajaran geografi, dibandingkan dengan pembelajaran non TLC. Kemudian pada siklus ke 2 peneliti lebih mengembangkan metodenya yaitu dengan menggunkan TLC Tipe-2. Adapun data yang didapat dari hasil PTK ini adalah terjadinya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil PTK ini diharapkan dapat menjadi wahana baru khususnya bagi guru dilingkungan SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay dalam menumbuhkan kreativitas dalam membuat serta menggunakan media pembelajaran yang salah satunya adalah dengan media TLC.
Kata Kunci: Traffic Light Card (TLC), Partisipasi siswa,
A. PENDAHULUAN
Menurunnya gairah belajar siswa, pada umumnya selain disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar pada
paradigma pendidikan konvensional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha. Termasuk adanya penyekat ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan murid.
Peristiwa yang paling menonjol sebagaimana yang peneliti rasakan berdasarkan pengalaman mengajar di SMA Terpadu Baiturrahman sejak tahun ajaran 2005/2006 sampai dengan saat ini ialah, siswa kelas X kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif serta kontributif baik secara intelektual maupun emosional pada setiap pembelajaran geografi. Setidaknya ada tiga faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa kelas X dalam Pembelajaran Geografi, yakni: (1) Siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, (2) Siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain (guru atau teman), baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan, (3) siswa belum tebiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Hal tersebut terlihat dari respon siswa saat PBM. dari 36 siswa kelas X, dalam satu kali tatap muka (2X45 menit) hanya 20% saja atau sekitar 7 orang siswa yang berani memberikan gagasannya atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Bahkan keberanian siswa untuk bertanya tentang materi yag sedang dipelajari hanya 10 % saja. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran perlu memberikan respon positif secara konkrit dan objektif yang berupaya membangkitkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran geografi. . Maka sesuai dengan pemikiran dan kenyataan di atas, guru dituntut untuk memiliki strategi serta model pembelajaran yang menarik sehingga proses pembelajaran akan berjalan sinergis dengan target materi yang diharapkan. Adapun langkah yang diambil peneliti dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa baik bertanya, menjawab, serta memberikan ide atau argumen pada pelajaran Geografi di SMA Terpadu Baiturrahman adalah dengan melakukan PenelitianTindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan lebih menitikberatkan pada penggunaan media Traffic Light Card (TLC) sebagai media dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X dalam, memberikan jawaban atau argumen, selain itu juga untuk menumbuhkan keberanian siswa dalam bertanya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pembelajaran geografi yang dilakukan guru, belum mampu merangsang partisipasi siswa untuk pro aktif secara positif dalam bertanya, menjawab atau memberikan argumen pada saat proses belajar berlangsung.
2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3. Metode yang digunakan masih bersifat konvensional
4. Guru kurang kreatif dalam menemukan media pembelajaran yang mampu merangsang siswa untuk aktif
5. Rendahnya Prestasi siswa untuk mata pelajaran Geografi
Karena berbagai keterbatasan yang peneliti miliki, maka dari berbagai permasalahan yang tercantum di atas tadi, peneliti mencoba membatasinya dan memfokuskan masalah yang diteliti untuk dicarikan solusinya adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi serta Motivasi Siswa kelas X yang kurang dalam memberikan jawaban, argumen atau gagasan serta dalam bertanya pada mata pelajaran geografi
2. Metodologi yang belum tepat digunakan guru dalam mengajar.
3. Guru kurang kreatif dalam membuat media pembelajaran (bahan ajar)
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan media Traffic Light Card (TLC) dapat meningkatkan partisipasi serta motivasi siswa dalam bertanya dan menjawab?
2. Apakah dengan media TLC dapat meningkatkan hasil prestasi siswa kelas X pada mata pelajaran geografi?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab serta memberikan argumen atau gagasan pada mata pelajaran Geografi
2. Meningkatkan hasil prestasi siswa kelas X pada mata pelajaran geografi.
3. Meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini antara lain:
1. Bagi Guru
Ditemukan model pembelajaran yang tepat dengan menggunakan TLC
Proses belajar mengajar di kelas tidak lagi berjalan secara monoton
Metode yang digunakan tidak lagi bersifat konvensional
Tercipta suasana belajar mengajar yang menyenangkan
Guru lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan motivasi belajar
Siswa menjadi lebih aktif mengikuti pembelajaran geografi khususnya dalam bertanya dan dalam memberikan jawaban atau argumen
Prestasi siswa untuk mata pelajaran Geografi meningkat
3. Bagi Sekolah
Kondisi pembelajaran akan berjalan efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja sekolah, mutu pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Terpadu Baiturrahman
Meningkatnya keterampilan guru dalam membuat PTK
Metode Pemecahan masalah yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: Dengan menggunakan Traffic Light Card (TLC) sebagai media yang digunakan guru dalam meningkatkan partisipasi serta motivasi siswa dalam menyampaikan pertanyaan, jawaban, pendapat atau gagasan kepada orang lain (guru dan teman) pada pelajaran geografi.
B. KAJIAN PUSTAKA
Guru sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih perlu ditingkatkan kemampuannya, meningat perubahan yang terjadi begitu cepat dan pengetahuan terus berkembang begitu pesat. Untuk mengatasi kondisi tersebut dibutuhkan guru yang pandai meneliti dan sekaligus memperbaiki proses pembelajarannya (Sukidi, 2002:1)
Segala daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu disebut Motivasi. Menurut Uzer Usman (1992:24) untuk membangkitkan motivasi dari luar (ekstrinsik) dan menumbuhkan motivasi dari dalam (intrinsik) yaitu dengan memberikan penilaian. Karea pada umumnya siswa tidak belajar apabila tidak ada ulangan atau ujian. Tetapi apabila akan dilaksaakan ulangan atau ujian mereka bariu giat belajar untuk mendapatka niai yang baik. Jadi nilai atau angka merupakan motivasi yang
kuat bagi siswa. Motivasi dalam penelitian ini lebih ditekankan pada dorongan siswa untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam belajar, baik saat PBM maupun saat evaluasi pada pelajaran geografi.
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. (Uzer Usman, 2009:28)
Dalam proses mengajar, bertanya mempunyai peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu:
1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan,
3. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya,
4. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akn membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik,
5. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas
Keterampilan dan kelancaran bertanya itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya. (Uzer Usman, 2009:74)
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan peniaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pengajaran. Kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat Bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempegaruhi kualitas hasil belajar siswa. (Sudjana. 2002:7)
Anggapan dasar tentang Partisipasi siswa dalam belajar, berpedoman pada konsep yang disampaikan oleh Tannenbaun dan Hann ( 1958:58), bahwa partisipasi merupakan
suatu tingkat sejauhmana peran anggota melibatkan diri di dalam kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Dusseldrorp (1981:33) Partisipasi diartikan kegiatan atau keadaan mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu kemanfaatan secara optimal Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan seseorang baik pikiran maupaun tenaga untuk memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Arikunto, (2005) aktivitas siswa merupakan keterlibatan peserta didik dalam sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan prose pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas peserta didik, yaitu meningkatkan jumlah peserta didik yang terlibat aktif belajar, bertanya dan menjawab, serta saling berinteraksi membahas materi pelajaran.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan PTK ini adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan setting penelitian,
2. Menentukan instrumen penelitian
3. Menentukan subjek penelitian
4. Menentukan metode pengumpulan data
5. Menentukan metode analisis data
6. Menentukan indikator kinerja
7. Menentukan prosedur penelitian
8. Menentukan Indikator keberhasilan
Menentukan jadwal penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari 2 siklus, secara berdaur ulang dan berkelanjutan. Setiap ssiklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan ( Tindakan dan observasi), dan refleksi. Serta perbaikan untuk dijadikan rencana berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan setiap satu minggu (2X45’) pada jam pelajaran geografi sesuai jadwal yang berlaku, yaitu setiap hari rabu. Adapun kegiatannya adalah; pendahuluan, kegiatan inti yang didalamnya proses pembelajaran dengan menggunakan TLC, dan penutup. Dan diakhir sub materi yang
telah selesai disampaikan, guru mengadakan evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan dari ketercapaian indikator pembelajaran.
Implementasi dan Hasil Tindakan ini dilihat pada Siklus Pertama yaitu sebagai berikut :
1). Perencanaan Siklus I
Sebelum dilaksanakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, respon siswa kelas X d
alam mengikuti pembelajaran Geografi sangat kurang, hal tersebut dapat terlihat dari prosentase keaktifan siswa di kelas. Keadaan seperti itu terus berlanjut selama pembelajaran geografi di semester 1 (2007/2008). Sebagai langkah proaktif guru dalam memperbaiki proses belajar megajar di kelas maka Pada siklus ini di semester 2 (genap) peneliti melakukan tindakan dengan melaksanakan PTK pada pembelajaran geografi dengan menggunakan Traffic Light Card. (TLC) sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Geografi. Peneliti memberi nama metode ini dengan TLC model 1.
Pelaksanaan Siklus pertama untuk PBM dilaksanakan pada minggu kedua tepatnya tanggal 14 bulan Januari 2009 yaitu pada pertemuan kedua sampai pertemuan ke empat setelah proses perencanaan. Sedangkan untuk evaluasi dilaksanakan pada bulan februari 2009. Peneliti merasa bahwa pembelajaran TLC cukup membantu siswa dalam menumbuhkan keberanian menjawab/berpendapat. Adapun hasil data yang didapat dari pelaksanaan Siklus Pertama menunjukan peningkatkan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel peningkatan partisipasi siswa dalam menjawab/berpendapat.
2) Refleksi dan Evaluasi
Dari kegiatan siklus pertama ini peneliti dapat mengevaluasi bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Traffic Light Card model-1 masih dapat dilanjutkan. Namun pelaksanaannya belum dianggap maksimal. Karena keaktifan siswa belum mencapai angka 80 %.
Pelaksanaan pada Siklus kedua terdiri dari :
1). Perencanaan Siklus kedua
Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan TLC Model 2 sedangkan untuk langkah evaluasi pada tahap ini dengan mengenalkan model evaluasi Cerita Bergambar (CB). Model Penelitian ini
dilaksanakan pada minggu ketiga bulan februari 2009. dari pertemuan ini maka diperoleh data sebagai berikut
2) Pelaksanaan Siklus kedua
Pelaksanaan Siklus kedua dilaksanakan pada bulan Februari 2007 yaitu pada pertemuan ketiga setelah proses perencanaan.
3) Refleksi dan Evaluasi
Dari kegiatan siklus kedua ini peneliti dapat mengevaluasi bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Traffic Light Card model-2 masih dapat dilanjutkan dan pelaksanaannya sudah dianggap maksimal. Karena keaktifan siswa mencapai angka 80 %. Lebih. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan pada tahun pelajaran 2006/2007 yang dilakukan dalam tiga siklus sejak mulai bulan januari hingga maret 2007 metode pembelajaran dengan menggunakan media traffic light card (TLC) mampu meningkatkan motivasi serta partisipasi siswa dalam pembelajaran geografi, siswa terlihat antusias dalam mengikuti setiap pembelajaran yang disampaikan guru.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari PTK ini adalah sebagai berikut:
Traffic Light Card (Kartu Lampu lalu lintas) dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas X dalam menjawab dan bertanya serta berani memberikan argumen. Dari data yang didapat terlihat peningkatan sebanyak 72 % dari jumlah sebelumnya yang hanya 28 % saja. Hal ini menunjukan penggunaan media Traffic Light Card (TLC) sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap semangat siswa kelas X. SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay.
Dengan menggunaan Traffic Light Card (TLC) terbuki dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi
Adapun saran yang dapat disampaikan pada PTK ini adalah :
Lebih kreatif dan inofatif dalam membuat media pembelajaran agar belajar mengajar akan berjalan sinergis dengan apa yang diharapkan
Media TLC dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Bobby De Porter, 2000. Quantum teaching. Bandung : Kaifa
Bobby De Porter, 2000. Quantum Learning. Bandung : Kaifa
Depdikbud Dirjen Pendidikan Menengah, 2001. Proses belajar mengajar dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas, 2003. Sistem Penilaian kelas.Jakarta : Depdiknas
Hilda Karli, 2003. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina media Informasi :
Indrawati, 2002. Metode Pemecahan Masalah Suatu elaborasi Life Skills. Bandung: P3G
Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada (GP):
M. Uzer Usman, 1989. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda Karya:
Nana Sujana, 2002. Media Pengajaran. Bandung :Sinar Baru Algesindo
Suharsimi,2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Sukidin, 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Insan Cendikia:
Yeyeh Rodiah, 2001. PBM dan Pengelolaan Kelas Serta Strategi Pembelajaran. Bandung.: P3TI:
PROFILE PENULIS
Nurachman
Penulis yang lahir di Kota kembang Bandung tanggal 5 Maret 1975. adalah Putra dari Mochamad Chaelani dan Siti Makfiyyah. dari kecil penulis memiliki cita-cita yang tidak pernah berubah yaitu menjadi guru walaupun pernah ditertawakan oleh guru SD nya. Untuk mewujudkan cita-citanya, penulis mengawali Pendidikan di SD Negeri 3 Pasawahan dan lulus tahun 1989 sebagai siswa terbaik , SMPN 2 Dayeuhkolot hanya satu tahun karena kemudian pindah ke SMP Sandhy Putra (Telkom) Bandung di tahun ke 2. dan lulus tahun 1991 sebagai lulusan yang memperoleh NEM terbaik. sekolah menengah Atas di MA Negeri 1 Kota Bandung dan lulus tahun 1994 dengan nilai akhir terbaik ke 2. Penulis mendapatkan PMDK melalui program PPA di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan diterima pula di IKIP Bandung Jurusan Sejarah.Namun karena berbagai pertimbangan penulis memilih melanjutkan di IAIN dan lulus pada tahun 1998. Program Akta IV sebagai prasarat seorang guru, penulis tempuh di Universitas Terbuka pada tahun 1999 dan lulus tahun 2000. untuk mensinergiskan dengan tugas mengajar pada mata pelajaran IPS dan Geografi penulis melanjutkan Pendidikan di Universitas Bale Bandung pada Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan pada Program Studi geografi. Pengalaman mengajar dimulai penulis saat masih kuliah yaitu tahun 1994. Adapun Jenjang pendidikan yang pernah dimasuki penulis untuk mengaplikasikan cita-citanya di mulai dari jenjang TK/TKA, MI/SD, SMP,SMEA, dan terakhir penulis mengabdikan kemampuannya di SMP/SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay sejak tahun 2001. Prestasi lomba yang penulis dapat dari totalitasnya sebagai tenaga pendidik dibuktikan dengan memperoleh prestasi pada Lomba Inovasi Pembelajaran di LPMP sebagai juara 2, Best Inovative Teacher Microsoft Competetition , Inovatif Pembelajaran IPS Ekonomi di Surabaya, juara 1 Guru Berprestasi Tk kab. Bandung dan terakhir sebagai Juara 2 Guru Berprestasi Tk. Prov.Jawa Barat tahun 2009. Penulis juga aktif menulis baik sastra, buku pengayaan, buku pelajaran, LKS, artikel, dan jurnal. Saat ini penulis juga berprofesi sebagai Trainner SMART-MT yang aktif mengisi baik di dalam provinsi maupun di luar provinsi. Inilah bukti kesungguhan penulis dalam merealisasikan cita-citanya untuk menjadi seorang guru. ”kamu terlahir sebagai seorang guru” itulah kata-kata almarhumah ibunya yang tidak akan pernah terlupakan
” This Come True ”
2 komentar:
Bagaimana langkah-langkah pembelajarannya mass, saya cukup tertarik dengan TLC-nya....
bagaimana langkah-langkah pembelajarannhya mas bro.....thanks.
Posting Komentar