Jumat, 08 Januari 2010

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI

ABSTRAK
Oktia Fajri Puji Hidayati, 2007. Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi
Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Konvensional
Pada Siswa Kelas XI Program Ilmu Sosial SMA Negeri 9 Semarang Tahun
2006/2007. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: I. Dra. Eva Banowati, M.Si. II. Drs. Sutardji.
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Konvensional,
Hasil belajar geografi.
Selama ini pembelajaran geografi yang dilaksanakan cenderung kearah
pembahasan tematik teoritik dan text book oriented, sehingga terkesan bahwa
bidang ini terdiri dari materi hafalan belaka. Berdasarkan observasi awal dan
informasi dari guru mata pelajaran geografi yang bersangkutan, pembelajaran
Geografi yang selama ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Semarang, terutama
pada Kelas XI Program Ilmu Sosial masih disampaikan dengan pembelajaran
konvensional menggunakan metode ceramah. Sementara siswa diharuskan untuk
menerima dan menghafal seluruh materi, sehingga hasil belajar yang diperoleh
kurang memuaskan. Oleh karena itu peneliti menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah yang merangsang siswa untuk aktif dan kreatif dalam
memecahkan permasalahan dunia nyata yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Namun, kebenaran dari argument ini perlu dibuktikan melalui
kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat. Permasalahan yang dikaji
dalam penelitian ini adalah: (1) Adakah perbedaan hasil belajar geografi yang
signifikan antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran
konvensional? (2) Hasil belajar manakah yang lebih baik antara yang
menggunakan pembelajaran berbasis masalah atau pembelajaran konvensional?
(3) Apakah dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah siswa dapat
mencapai ketuntasan belajar?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui
adakah perbedaan hasil belajar geografi yang signifikan antara pembelajaran
berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional (2) Untuk mengetahui hasil
belajar manakah yang lebih baik antara yang menggunakan pembelajaran berbasis
masalah atau pembelajaran konvensional (3) Untuk mengetahui apakah dengan
penerapan pembelajaran berbasis masalah siswa dapat mencapai ketuntasan
belajar.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Ilmu Sosial SMA
Negeri 9 Semarang yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah keseluruhan 169
siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sample yaitu dengan
mengambil dua kelas yang memiliki nilai rata-rata dan varians yang mendekati
sama. Untuk menentukan kelas kontrol dan eksperimen, dari kedua kelas yang
telah diambil sebagai sampel dilakukan random (acak). Sampel dalam penelitian
ini adalah kelas XI IS 1 sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI IS 3 sebagai kelas
kontrol. Variabel penelitian ini, yaitu (1) pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran konvensional, dan (2) hasil belajar mata pelajaran geografi. Alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan lembar
ix
observasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan uji-t dan
teknik diskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen yang
diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol
yang diajar menggunakan model konvensional berbeda secara nyata. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian uji perbedaan dua rata-rata data posttes sebesar 2,522
> harga kritik sebesar 1,66 dengan taraf kepercayaan 5% yang artinya rata-rata
hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen berbeda secara signifikan. Hasil
belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hasil belajar
yang di dapatkan oleh kelompok eksperimen terbukti memberikan kontribusi
terhadap ketuntasan belajar siswa 14,274 >harga kritik 1,68 dan taraf signifikan
5%yang artinya tuntas belajar.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada
perbedaan hasil belajar Geografi antara pembelajaran berbasis masalah dengan
pembelajaran konvensional yang berarti bahwa hipotesis alternative (Ha) yang
diajukan diterima dan Hipotesis nol (Ho) ditolak. (2) Hasil belajar Geografi pada
siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah nilai rata-rata
kelasnya lebih baik yaitu 77,62 daripada nilai rata-rata kelas yang diajar dengan
pembelajaran konvensional yaitu 74,67. (3) Pembelajaran berbasis masalah
mampu memberikan kontribusi terhadap ketuntasan belajar siswa. Sehingga
disarankan pembelajaran berbasis masalah perlu dilaksanakan oleh guru. Dalam
pembelajaran, guru perlu melibatkan siswa secara langsung serta dengan
pembelajaran berbasis masalah siswa diharapkan lebih memahami permasalahan
dunia nyata dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Tidak ada komentar: