Senin, 18 Januari 2010

Studi Tentang Pelaksanaan Pengajaran Geografi Di Sekolah Standar Nasional (Acuan Khusus Di SMP N I Karangdowo Tahun Pelajaran 2006/2007)

Siti Zahratul Hajar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengajaran Geografi yang
dilaksanakan di Sekolah Standar Nasional.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP
Negeri I Karangdowo Tahun Pelajaran 2006/2007, yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 120 siswa dan
guru pelajaran Geografi kelas VII. Teknik cuplikan / sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Selain itu, data juga diperoleh dari wakil kepala sekolah.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode
wawancara dan metode observasi. Validitas data diperoleh dengan mengunakan triangulasi metode. Analisis
data yang digunakan adalah analisis evaluatif terhadap proses pengajaran yang dilakukan oleh guru
Geografi.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: pelaksanaan Pengajaran Geografi Di SMP N I
Karangdowo tahun ajaran 2006/2007 (semester gasal) sebagai Sekolah Standar Nasional sudah cukup baik.
Meski demikian, ada beberapa komponen pengajaran masih perlu ditingkatkan lagi. Terutama dalam hal
pelaksanaan pengajaran yang sesuai dengan aturan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), karena
KBK merupakan salah satu syarat khusus suatu sekolah dapat ditunjuk sebagai SSN. Komponen dalam
proses belajar-mengajar yang perlu ditingkatkan terutama dari segi guru, siswa, penggunaan metode,
ketersediaan media dan sumber belajar serta bahan ajar. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pengajaran Geografi Di SSN antara lain: 1). Guru, 2).Sumber belajar dan bahan ajar 3). Keterbatasan waktu,
4). Fasilitas dan media. Solusi yang sudah diupayakan yaitu: 1).Guru mengembangkan wawasan dan
menggunakan buku sumber yang lain. Guru juga berusaha mendorong siswa untuk terus aktif melalui
penggunaan metode diskusi. 2). Penggunaan buku penunjang oleh guru merupakan sebagai upaya untuk
menambah wawasan tentang bahan ajar dan sumber belajar. 3). Keterbatasan waktu, pemberian tugas dari
LKS juga menjadi solusi agar siswa tetap aktif di rumah meskipu acara tatap muka dalam kelas terbatas atau
terganggu. 4). Dari segi fasilitas dan media pengajaran, penggunaan papan tulis diusahakan seoptimal
mungkin.

Tidak ada komentar: