Senin, 05 April 2010

Aplikasi Geologi Struktur Dalam Ilmu Geologi

Aplikasi Geologi Struktur Dalam Ilmu Geologi

A. Pengertian.

Geologi struktur diartikan sebagai suatu ilmu yang membahas suatu bentuk kerak bumi dan gejala – gejala pembentukannya. Dengan demikian, inti geologi struktur adalah deformasi pada kerak bumi, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana akibatnya.

Geologi struktur merupakan studi mengenal unsur – unsur struktur geologi, yaitu studi tentang perlipatan, rekahan, sesar, dan sebagainya, yang terdapat didalam suatu satuan tektonik. Tektonik sendiri dianggap suatu studi yang mencakup masalah bentuk, pola evolusi dari satuan tektonik dalam ukuran yang lebih besar seperti : cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, paparan dan sebagainya. Geologi struktur dalam hal ini sudah pasti erat hubungannya dengan studi tentang struktur sekunder, yaitu suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan. Macam – macam struktur sekunder :

1. Kekar (joint) : yaitu rekahan – rekahan dalam batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi.
2. Sesar (fault) : adalah rekahan – rekahan dalam kulit bumi, yang telah mengalami pergeseran.
3. Lipatan (fold) : yaitu penekukan pada batuan, baik dalam batuan sedimen atau metamorf.
4. Ketidakselarasan (unconformity) : yaitu suatu bidang erosi yang memisahkan antara batuan yang lebih muda dari yang lebih tua.

B. Tujuan & Manfaat Penerapan Geologi Struktur.

Geologi struktur nampak seperti cabang ilmu yang sempit, hanya sebatas mempelajari struktur – struktur geologi. Tetapi sebenarnya penggunaannya sangat luas, dan pengaruh terhadap cabang ilmu geologi lain sangat besar. Tujuan – tujuan serta manfaat – manfaat penerapan geologi struktur adalah antara lain :

1. Memahami bagaimana sejarah struktur pada suatu batuan yang terbentuk. Hal ini untuk membantu penelitian petroleum, gas, atau mineral lain.
2. Dapat mendeterminasi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
3. Dapat mendeterminasi proses – proses fisik yang menghasilkan struktur geologi tersebut.
4. Mengetahui urut – urutan kejadian geologi memalui struktur geologi.
5. Mengetahui wujud/bentuk struktur pada suatu batuan, misal untuk mengetahui batuan masih aktif atau tidak.
6. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, maka kita akan memahami bentuk muka bumi dengan baik.
7. Membantu dalam mengetahui kestabilan suatu kawasan.
8. Bersama cabang ilmu lain yang bersangkutan, dapat meneliti penggunaan tanah, eksplorasi air tanah, dan pengawasan alam sekitar.
9. Dapat mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan yang lain.
10. Dalam aplikasinya dapat membantu dalam mencari minyak bumi, gas, geologi teknik, dan geohidrologi.

C. Hubungan Dengan Ilmu Geologi Lain.

Geologi struktur ini sangat berkaitan dengan bidang ilmu geologi lain, seperti geologi fisik & dinamik, geomorfologi, sedimentologi, petrologi, geologi teknik, geohidrologi, geofisika, dll. Tanpa mengaitkan geologi struktur dengan ilmu geologi lain, maka akan kesulitan dalam mengkaji suatu masalah.

Contoh – contoh kaitannya dengan cabang ilmu geologi lain adalah :

1. Bersama stratigrafi, sedimentologi, dan paleontologi, mempelajari struktur tektonik. Juga mempelajari tentang perlapisan batuan, mengenai penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, dan lainnya.
2. Bersama petrologi dan geokimia, mempelajari asal – usul struktur dan metodenya.
3. Bersama geomorfologi, mempelajari aktivitas struktur geologi yang sedang terjadi.
4. Bersama geofisika, oseanografi, dan geologi bawah tanah, mempelajari struktur bawah tanah dan struktur dasar laut.
5. Bersama geologi ekonomi, mempelajari hitungan nilai ekonomis mineral.
6. Bersama fisiografi, mempelajari bentuk batuan dan mineral beserta prosesnya.
7. Bersama geomedical, mempelajari kawasan bencana geologi untuk kesehatan masyarakat.

D. Cara Mempelajari Geologi Struktur.

Dalam mempelajari geologi struktur ini memerlukan beberapa cara, agar geologi struktur dapat dipelajari dengan lebih mudah. Beberapa cara antara lain sebagai berikut :

1. Mempelajari pengetahuan 3 dimensi seperti bidang arsitektur.
2. Menggunakan peta topografi, gambarfoto, dan imej lain seperti satelit dan radar.
3. Kerja lapangan, yaitu terjun langsung ke lapangan. Misal mengenali kepastian, pengukuran, dan penafsiran langsung lapangan.
4. Mengaitkan hubungan struktur kecil dengan struktur besar di lapangan. Biasanya setiap struktur kecil berpengaruh besar terhadap struktur besar yang ada.

E. Penampilan Struktur Secara Geometris.

Deskripsi geometri adalah penggambaran suatu obyek secara tepat, serta merupakan cara pemecahan problema ruang secara grafis. Cara yang digunakan adalah proyeksi ortografi, proyeksi perspektif, dan proyeksi stereografi. Yaitu pengubahan bentuk dan posisi suatu obyek dalam 3 dimensi menjadi gambaran 2 dimensi.

1. Proyeksi Ortogonal :

Yaitu penggambaran obyek dengan garis proyeksi dibuat saling sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.

2. Proyeksi Perspektif :

Yaitu proyeksi suatu obyek terhadap suatu titik. Pada dasarnya adalah cara penggambaransuatu obyek pada suatu bidang tertentu, bila obyek tersebut dilihat dari suatu titik. Hal ini didasari oleh akibat gejala pandangan, dimana besaran dari obyek berubah bila dilihat dari jarak dan posisi yang berbeda, misal proyeksi kutub.

3. Proyeksi Stereografis :

Yaitu penggambaran didasarkan kepada perpotongan garis atau bidang dengan permukaan bola.

Penerapan geometris terhadap struktur – struktur geologi, merupakan suatu usaha dalam penafsiran. Masih menjadi pertanyaan apakah dibenarkan kita menggunakan bentuk – bentuk geometri tertentu untuk menggambarkan hubungan struktur yang sebenarnya antara bentuk batuan yang satu dengan batuan yang lain, atau didalam batuan itu sendiri.

Unsur geometri utama dalam struktur – struktur geologi adalah bidang – bidang dan garis – garis. Mereka tidak saja sebagai batas – batas luar dari suatu batuan, tetapi juga memberikan pola unsur – unsur struktur didalam batuan itu sendiri, seperti perlapisan, rekahan dan sebagainya.

Tidak ada komentar: