Minggu, 04 April 2010

MENCARI KEDAMAIAN DI MALUKU: SUATU KEDEKATAN HISTORIS POLITIS

MENCARI KEDAMAIAN DI MALUKU: SUATU KEDEKATAN HISTORIS POLITIS
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah politik masyarakat Ambon di Kepulauan Maluku secara umum dan hubungannya dengan pemerintah sejak zaman penjajahan sampai paska rezim Orde Baru berakhir. Kajian ini menunjukkan bahwa dalam beberapa hal, pada masa lalu, baik masyarakat Ambon Kristen maupun Islam, teleh memiliki pandangan yang agak pesimestis yang disebabkan intervensi atau kooptasi pemerintah (baik pemerintah kolonial maupun pemerintah Indonesia). Karena itu, sebenarnya tidak ada alasan, baik bagi umat kristini maupun Muslim Ambon, untuk saling menyalahkan satu sama lain, misalnya siapa ”pejuang” atau siapa ”penghianat” pada masa lalu. Selanjutnya, di bawah pemerintahan Orde Baru, sebagian besar masyarakat Ambon (tidak peduli agama apa yang mereka anut) berada dalam ”nasib” yang sama sebagai ”korban” kebijakan rezim pemerintah. Seharusnya fakta ini dapat mendorong umat Kristiani dan Muslim Ambon sekarang untuk kembali lagi bersatu, mengakhiri kekerasan dan kembali membangun kampung halaman mereka setelah ”tragedi Ambon 19 Januari 1999” yang telah merenggut ribuan nyawa.



Agama, Pendidikan dan Politik Ekonomi Pemerintah Kolonial Belanda di Pulau ”Rempah” Maluku



Keuntungan ekonomi dari perdagangan rempah-rempah, terutama dari cengkeh, merupkan faktor penting yang telah menyebabkan Portugis, Spanyol, Inggris, dan akhirnya Belanda datang, dan menyebabkan terjadinya penjajahan Barat di Kepulauan Maluku selama empat abad. Agama, pendidikan dan politik sangat berkaitan erat selama periode penjajahan Belanda di Maluku. Berkaitan dengan hal ini, penting untuk diketahui bahwa pada penghujung abad ke-16 telah muncul kesadaran di antara pegawai pemerintahan Belanda bahwa Agama Kristen merupakan alat untuk meningkatkan loyalitas masyarakat setempat terhadap negaras kolonial. Telah diyakini bahwa salah satu cara yang terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah melalui pendidikan.

Hubungan erat antara pendidikan dan agama Kristen di Kepulauan Ambon telah terjadi sampai abad ke-20. Agama Kristen telah memungkinkan banyak penganut Kristen Ambon memperoleh kesempatan menempuh pendidikan Barat jauh lebih awal dibanding kebanyakan penduduk Indonesia lainnya, bahkan pemeluk Islam Ambon baru baru mendapatkan akses pendidikan setelah seratus tahun umat Kristen menikmatinya. Hal ini juga yang menyebabkan kamampuan baca tulis di perkampungan Kristen lebih tinggi dibandingkan dengan di perkampungan Muslim karena fasilitas dan tenaga pengajar yang disediakan tidak memadai dan tidak sebanding dengan apa yang diberikan pemerintah Belanda kepada Umat Kristen Ambon.

Sekolah yang pertama kali didirikan pmerintah Belanda adalah sekolah agama (Kristen). Sebagaimana yang trjadi pada masa penjajahan Portugis , kebanyakan siswa pada masa pemerintahan Belanda adalah keluarga raja. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa pada masa pemerintahan Belanda ,sebagian besar raja menjadi instrumen atau agen pemerintah, terutama dalam pengumpulan cengkeh dari rakyat.

Pendidikan juga ternyata menyebabkan lemahnya adat di kampung-kampung Kristen Maluku dan hilangnya bahasa asli, yaitu bahasa tanah, dan digantikan dengan bahasa Melayu karena bahasa pengantar serta materi pelajaran menggunakan bahasa Melayu Kuno.



Hubungan Antara Pemerintah Kolonial dan Masyarakat Ambon

Tahun 1865 kepulauan Maluku mulai mengalami penurunan produksi pertanian, hal ini juga berarti penurunan perekonomian Belanda. Pada awal abad-19 perluasan wilayah Belanda berhenti dan pemerintahan Belanda menerapkan ”kebijakan Etis” pada tahun 1901 untuk memantapkan kekuasaannya yang merasuk ke hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Maluku.

Isi dari kebijakan tersebut adalah:



Terdapat perluasan yang luar biasa dari aparatur negara sampai masyarakat asli dan pengembangbiakan fungsinya. Pendidikan, agama, irigasi, kemajuan pertanian, ilmu kesehatan, eksploitasi mineral, pengawasan politik, semuanya meningkat kenjadi kegiatan perkantoran, yang lebih terbuka dengan kehendak hati (seketika) ketimbang sebagai respon terhadap kebiutuhan tambahan negara.

Dengan peningkatan intervensi pemerintahan kolonial terhadap mesyarakat, pemerintah kolonial Belanda mencari orang-orang yang bisa baca-tulis untuk menggantikan posisi rendah dan menengah dari birokrasi pemerintahan. Untuk itu, pendidikan yang selam ini berorientasi pada keagamaan bergeser ke orientasi yang lebih praktis. Didirikan sekolah-sekolah Eropa, seperti HIS (sekolah rakyat) dan MULO (sekolah menengah), bahasa Belanda digunakan sebagai bahasa pengantar.

Karena kurangnya peluang kerja masyarakat Ambon maka banyak orang Ambon yang berpendidikan bermigrasi ke daerah lain. Chauvel mencatat bahwa tada tahun 1930, paling sedikit 16% dari 220.733 orang Kristen Ambon bermigrasi ke Pulau Jawa.

Namun walaupun jumlah pegawai pemerintah dan KNIL orang Kristen Ambon sedikit, namun mereka terkenal memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pemerintah kolonial, sehingga mereka diberi julukan ”Black Dutchmen” (orang Belanda Hitam).



Kemunculan Nasionalisme Indonesia di Maluku



Nasionalisme di Indonesia lahir awal abad 20 dengan didirikannya organisasi nasionalis ”Serikat Ambon” oleh A.Y.Patty, seorang Ambon yang beragama Kristen. Dia adalah seorang emigran dari Semarang. Perbedaan agama di antara orang-orang Ambon dan akibat negatifnya terhadap persatuan dan kesatuan masyarakat merupakan salah satu perhatian utama dari Patty. Dia mengatakan:



Selama organisasi menjadikan agama sebagai dasarnya dan membeda-bedakan di antara keyakinan yang ada, maka selam itu perjuangan untuk kemajuan tidak akan dicapai dan organisasi seperti itu bukan untuk rakyat, tetapi sebaliknya, justru karenanya persatuan di kalangan rakyat bisa pecah.



Kaum nasionalis terlibat konflik di sejumlah desa karena membantu kelompok-kelompok yang menentang raja. Menurut Patty, raja merupakan agen kolonial yang mengabaikan rakyatnya. Selain itu, para pendeta juga mendapatkan kritik adalah kalangan pendeta karena juga dipandang sebagai agen pemerintah kolonailis.

Gerakan ini menjadi kendaraan politik bagi Douwes Dekker untuk mengembangkan ide nasionalismenya pada tahun 1907 melalui gerakan insulinde. dia percaya bahwa ”Hindia Belanda harus dimiliki oleh semua orang Indonesia, Eurasia, Cina, dan Eropoa yang memilihnya sebagai tempat tinggal mereka. Gerakan Insulinde ini menentang raja-raja dan tokog agama Kristen. Dalam kasus ini pemerintah kolonial melindungi raja dari para politisi nasionalis dengan dibuktikan dengan pengusiran A.Y.Patty dari Ambon pada tahun 1925.



Kedudukan Jepang di Maluku



Pada tanggal 31 Januari 1942, Jepang mengahiri masa penjajahan panjang Belanda di Maluku. Masa transisi tersebut menjadi masa tersulit bagi raja serta pendukung pemerintahan kolonial. Mereka diberhentikan dari jajaran birokrasi karena dianggap sebagai orang-orang yang loyal terhadap pemerintahan kolonial. Mereka digantikan oleh Kristen Ambon dan Muslim nasionalis. Banyak pendeta Ambon dan Belanda yang dibunuh. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan peran Muslim Ambon dalam bidang politik. Djamijah Islamijay sebuah organisasi politik islam, didirikan si Pulau Seram tahun 1943. Jepang juga menggunakan Muslim Ambon untuk berperang. Chauvel berpendapat bahwa:



Usaha Jepang memolisisasi dukungan Muslim untuk berperang tidak akan berhasil jika tidak dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat agama. Yang penting adalah pandangan mereka tentang perang sebagai jihad (perang suci) dan isu-isu yang berkaitan dengan puasa. Pada bulan Agustus 1943 Sinar Matahari mengeluarkan pengumuman dari Djamijah Islamijah Seram bahwa puasa tidak akan diterima, karena itu mereka harus melipatgandakan usaha dalam melaksanakan perang melawan kekuatan-kekuatan sekutu yang anti Islam dan demi gerakan menuju Asia Baru.



Orde Lama dan Republik Maluku Selatan (RMS)

Dengan menyerahnya Jepang kepada pihak sekutu tahun 1945, Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 29 Desember 1949, Negara Kesatuan Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat. Maluku merupakan salah satu daerah Indonesia Timur.

Pengalihan kekuasaan dari pemerintahan Belanda ke pemerintahan Indonesia menyebabkan perpecahan dalam Negara Kesatuan RI pada tahun 1950. Banyak Kristen Ambon, sebagian besar dari tentara yang mendukung Indonesia Timur, yang prihatin dengan perubahan ini. Mereka menghadapi dilema berkaitan dengan masa depan mereka, apakah mereka termasuk atau tidak di wilayah Indonesia. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari Indonesia, karena mayoritas orang-orang Jawa beragama Islam. Pada bulan April 1950, Dr Soukemil memproklamirkan Maluku Selatan menjadi Republik Maluku Selatan (RMS). Akan tetapi pemberontakan RMS gagal karean pendukung RMS banyak yang mengungsi ke Belanda Tahun 1950-an.



Orde Baru dan Masyarakat Ambon



Soehartodan Orde Baru memperoleh kekuasaan pada Tahun 1965 melalui sebuah coup d’etat. Presiden soeharto beranggapan bahwa stabilitas politik dan pembangunan ekonomi dapat memprtahankan kekuasaannya Maluku mengalami intervensi politik dan ekonomi yang sangat kuat selama pemerintahan orde baru.

Untuk melaksanakan pembangunan, maka dikeluarkanlah undang-undang No. 5/74, yaitu ”otonomi daerah yang riil dan bertanggung jawab”. Negara berperan sebagai perencanan dan membiarkan daerah untuk berinisiatif mengelaborasi kebijakan-kebijakan umum yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah desa adalah satu tingkat administrasi pemerintahan yang ditargetkan oleh rezim Soeharto untuk diintervensi. Hal ini dilakukan melalui metode birokratisasi dengan peraturan Pemerintah No 5/79, yang berisi garis besar struktur, fungsi dan hak prerogatif pemerintahan desa.

Pada awal pelaksanaannya di Maluku, undang-undang pemerintahan desa No. 5/79 ditentang oleh sejumlah intelektual Ambon dan oleh pensiunan pegawai pemerintahan. Mereka berpendapat bahwa ”hukum adat adaah hukum untuk masa depan (mereka) dan menganggap bahwa pemerintah Provinsi Maluku tidak mampu menyesuaikan Undang-undang No. 5/79 dengan hukum adat. Mereka khawatir bahwa undang-undang No. 5/79 akan merusak hukum adat dan juga akan mempropanganda ide-ide budaya Jawa. Bagi mereka, demokrasi desa yang berdasarkan undang-undang No. 5/79 tidak sesuai dengan demokrasi negeri (yang berdasarkan hukum Adat Ambon). Salah satu perbedaan anatara kedua sistem tersebut adalah bahwa sebuah negerri merefleksikan sebuah komunitas adat dimana elite adat seperti raj, ketua soa, tuan atanah, ketua kewong dan anggota dari perkumpulan negeri memperoleh posisi mereka melalui warisan. Prinsip-prinsip ini tidak sesuai dengan undang-undang No. 5/79 yang menekankan kekuasaan negara untuk menunjuk pemimpin atau tokoh lokal.

Meskipun terdapat oposisi dari pendukung hukum adat, pemerintah provinsi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan implementasi undang-undang No. 5/79. akhirnya terbukti bahwa pelaksanaan undang-undang ini telah melemahkan hukum adat dan kepemimpinan tradisional Maluku karena para pejabat sibuk memperkaya diri sendiri

Disamping birokratisasi pemerintahan desa, faktor lain yang menyebabkan frustasi bagi sebagian besar masyarakat Ambon adalah insiden monopoli terhadap industri cengkeh oleh keluarga Soeharto, meningkatnya kompetisi antara penduduk Muslim dan Kristen (dalam sektor birokrasi, pendidikan, dan ekonomi), pertentangan antara penduduk lokal dan pendatang, problem lahan dan tanah, pengangguran dan perluasan kepentingan bisnis ekonomi keluarga Soeharto dan kroninya di Maluku.



Tragedi Ambon 19 Januari 1999;

Kontinuitas atau Diskontinuitas Sejah Ambon?



Bentrokan antara Muslim Kristen di Ambon dan di wilayah lain di kepulauan Maluku yang pecah pada tanggal 19 Januari 1999 belum berakhir. Hal ini menyebabkan ribuan orang meninggal, terluka atau menjadi pengungsi. Meski sudah banyak usaha yang dilakukan pemerintah dan unsur-unsur komunitas Ambon untuk mengahiri kekerasan, hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan (kecuali Maluku dan tengan dan Maluku Tenggara).

Terdapat kecendrungan bahwa primordial dan keterikatan pada tradisi, terutama berdasarkan agama, masih sangat kuat di antara komunitas Ambon. Tragedi Ambon menunjukkan kepada kita bahwa orang Ambon kurang mempunyai kemampuan untuk mengatur perbedaan agama dan perbedaan lainnya dalam lingkungan mereka, demikian juga untuk menolak kukuatan luar yang bermaksud untuk merusak mereka (termasuk Jakarta). Tragedi ini menggambarkan kegagalan pemerintah Indonesia untuk membangun masyarakat yang plural dan toleran. Tetapi diatas semua itu, tragedi 19 Januari ini merupakan korban dari sebuah periode perubahan rezim, dari rezim otoriter ke rezim demokratis. Selama transisi ini, ada sejumlah unsur tertentu dari negara dan masyarakat yang akan diuntungkan atau dirugikan oleh proses tersebut. Dan kelomp-kelompok yang bermusuhan ini akan selalu berjuang untuk mempertahankan kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan tersebut. Dalam hal ini, tragedi Ambon kelihatannya merupakan bagian dari perebutan kekuasaan yang lebih besar.
0 comments share

Blog Entry Floride untuk memperkuat gigi??? Nov 19, '07 2:59 AM
for everyone

Flouride, yg selama ini digembar gemborkan baik untuk gigi dan
terdapat didalam setiap pasta gigi, ternyata melalui berbagai
penelitian yang dapat dipercaya dari berbagai belahan dunia terbukti
menunjukkan fakta yg sebaliknya. Tapi kenapa hal ini ditutup-tutupi?
AJAIB!

"Agustus 2002 - Belgia menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan
berbagai suplemen fluoride, tablet ber-fluoride, obat tetes ber-fluoride, dan
permen karet ber-fluroide yang selama puluhan tahun dipromosikan sebagai batu
permata untuk gigi, lalu ditarik dari pasaran, karena beracun dan menyebabkan
resiko besar bagi kesehatan fisik maupun psikologis. Keputusan ini dikeluarkan
oleh menteri kesaehatan masyarakat federal."
[www.shirleys-wellness-cafe.com/#belgium]

Tahun 1990, telah dirampungkan penelitian 10 tahun tentang masalah 'racun'
sebagai Program Nasional Pemerintah Federal Amerika Serikat (bagian dari
Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat) untuk mengatur berbagai
kemungkinan bahwa fluoride dapat menyebabkan kanker. Lebih mengejutkan bagi
mereka, bahwa ternyata tumor tulang ditemukan pada hewan percobaan sebagai
reaksi langsung pemberian fluoride. Bahkan sebelum penelitian itu selesai,
Program Penelitian Nasional Masalah Racun (NTP) telah menghubungi Lembaga
Perlindungan Lingkungan Hidup untuk memberi informasi bahwa fluoride bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker).

Hypothyroidism (tiroid yang kurang aktif) saat ini merupakan salah satu masalah Kesehatan yang paling umum di Amerika Serikat. Synthroid, obat yang diberikan
resep para dokter untuk mengatasi Hypothyroidism, adalah obat nomor 4 yang
paling banyak dituliskan resepnya oleh para dokter di Amerika tahun 2000.
Gejalanya meliputi : depresi, kelelahan, bertambahnya berat badan, nyeri otot
dan rasa sakit lainnya, meningkatnya kolesterol dan sakit jantung. Sebuah
penelaahan awal dari penelitian kanker yg dilakukan oleh Program Toksikologi
Nasional (Washington-USA) juga melaporkan bahwa tikus-tikus yang diberi sejumlah
fluoride memiliki tumor tiroid, tumor rongga mulut dan tumor hati yang
sebenarnya jarang terjadi; akan tetapi berita mengenai tumor-tumor ini akhirnya
tenggelam dalam suasana kontroversial yang justru muncul. Menurut Dr.William
Marcus -Ketua para ahli toksikologi-tenggelamnya berita tentang tumor-tumor
tersebut secara politik memang disengaja dan tidak ada penjelasan yang dapat
mempertahankannya secara i lmiah. Sebuah penelitian terbaru mengenai wabah
penyakit oleh seorang ilmuwan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Amerika Serikat
menemukan bahwa kemandulan pada perempuan berhubungan dengan meningkatnya level
kandungan fluoride dalam air minum (3 ppm).

"Dr.Phyllis Mullenix dari Institut Penelitian Forsyth Universitas Harvard
(sebuah institut penelitian gigi) menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan
bahwa fluoride lebih efektif dalam menurunkan tingkat IQ pada anak, dibandingkan
timah" [excerpt from www.naturalrearing.com]

Ketidakbergunaan fluoride sendiri sudah lama diragukan di seluruh dunia untuk
waktu yang lama. Setelah bertahun-tahun setidaknya 12 pemenang penghargaan nobel
di bidang obat-obatan dan kimia telah memperingatkan berbagai resiko kesehatan
yang berhubungan dengannya. Mengkonsumsi fluoride khususnya pada anak-anak bukan
hanya tidak berguna, tapi jelas-jelas berbahaya. Gigi dan tulang yg kekurangan
kalsium akibat fluoride bahkan diberi nama fluorosis. Fluoride memiliki sifat
yang sangat reaktif dan dapat terserap ke dalam tulang-tulang dan sel-sel hingga
terakumulasi. Memang, permukaan gigi menjadi lebih keras, tapi gigi itu sendiri
menjadi lebih rapuh. DAri banyak penelitian temuan itu muncul bahwa fluoride
bertanggung-jawab dalam beberapa masalah kesehatan seperti : kerangka tulang
yang menjadi tidak beraturan, keropos tulang, bahkan hingga kanker tulang. Otak
juga tidak dapat terhindar karena fluoride menyebabkan pengaruh negatif pada
sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh, dan pada anak-anak (khususnya) dapat
menyebabkan kelelahan yang kronis, IQ rendah, sulit berkonsentrasi, kelesuan dan
depresi.

Apakah anda pernah melihat anak-anak dan remaja di antara keluarga dan
teman-teman anda yang mempunyai noda atau flek pada gigi mereka? atau memiliki
garis-garis gelap yang terlihat seperti lubang? Itu adalah efek dari mendpatkan
fluoride yang berlebihan. Pada sebagian komunitas, kejadian gigi fluorosis
(keropos), merupakan tanda pertama yang dapat terlihat dari kontaminasi
fluoride. Fluoride yang diberikan melalui mulut untuk berkumur dan memperkuat
gigi pada anak-anak sangatlah beracun dalam perkembangan biologis mereka,
rentang hidup dan kesehatan mereka secara umum. Penelitian di Cina telah
memperlihatkan adanya korelasi bahwa bahkan dengan pemberian dosis fluoride yg
rendah pun telah menyebabkan berkurangnya kecerdasan pada anak.

Mungkin Anda akan berpikir bahwa sedikit fluoride dalam pasta gigi anda tidak
akan menjadi masalah, toh anda tidak menelannya. Tapi apakah anda yakin bahwa
selama anda dengan setianya memakai pasta gigi tersebut, anda tidak pernah
dengan TIDAK SENGAJA menelannya? Apalagi dengan kadar yang rata-rata sebesar
0,8% dari kandungan total dari pasta gigi anda. Dan jangan lupakan ketika anda
masih kanak-kanak dan baru mulai belajar menyikat gigi dengan pasta gigi yang
sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga memberi sensasi seperti sedang
mengulum es krim atau permen. Apakah anda masih berani berkata bahwa anda tidak
pernah menelannya, pada saat itu [sekedar untuk mencicipi rasanya yang manis]?

Citra Fluoride yang positif di Amerika (bahkan hampir di seluruh dunia) mungkin
karena manipulasi yg seolah-olah baik namun tidak menerima berbagai temuan
penelitian dan memecat para ilmuwan yang berani mempertanyakan keuntungan
fluoride. Dr.William Marcus, sendiri kehilangan pekerjaannya di tahun 1991
setelah dia bersikukuh lewat hasil penelitiannya yang membuktikan bahwa fluoride
dapat menyebabkan kanker.

Fluoride, Gigi & Bom Atom, oleh Joel Griffiths & Chris Bryson - Juli 1997.
Setelah hari-hari PD II, ketika Amerika memenangkan peperangan dengan membuat
bom atom pertama di dunia, para pemimpin kesehatan masyarakat telah membiarkan
dan menyatakan bahwa dosis kecil dari fluoride aman bagi manusia, dan baik untuk
gigi. Pernyataan aman tersebut kini harus diuji kembali dengan sejelas-jelasnya,
terkait dengan penemuan sebuah bundel dokumen-dokumen rahasia jaman PD II yang
telah berhasil diperoleh Griffiths & Bryson. Termasuk di dalamnya,
dokumen-dokumen yang tidak diklarifikasi dari Proyek Manhattan, tentang kelompok
militer Amerika yang membuat bom atom. Menurut dokumen-dokumen tersebut,
Fluoride adalah zat kimia kunci dalam memproduksi bom atom. Jumlah Fluoride yang
sangat banyak, jutaan ton sangat esensial untuk membuat bom uranium dan
plutonium alias senjata nuklir selama perang dingin. Dokumen-dokumen itu
menyebutkan, salah satu zat kimia yang dikenal paling beracun adalah fluoride,
yang muncul secara cepat sebagai racun kimiawi dari program bom atom Amerika
Serikat, baik untuk para pekerjanya maupun masyarakat di sekitarnya.
[www.rvi.net/~fluoride/fluoride_teeth_atomic_bomb_.htm]

"Isi dari tube pasta gigi yang mengandung fluoride, ukuran keluarga cukup untuk
membunuh anak seberat 12 kilogram" [www.all-natural.com/fleffect.html]

Fakta-Fakta Ilmiah : Efek Biologis dari Fluoride

# Fluoride telah digunakan untuk memodifikasi perilaku dan suasana hati manusia.
Diketahui bahwa ada fakta yang menunjukkan sejumlah fluoride yang ditambahkan ke
dalam air minum untuk para pesakitan dapat membuat mereka jinak dan dapat
dicegah untuk bertanya pada yang berwenang, baik di penjara Nazi dalam Perang
Dunia II maupun dalam penjara Soviet di Siberia.
# Fluoride memiliki efek kecil atau bahkan nyaris tidak memberi efek sama sekali
dalam mencegah kerusakan pada manusia. Pada tahun 1990, Dr John Colquhoun
dipaksa memasuki pensiun awal di selandia baru, SETELAH ia melakukan penelitian
dan menemukan bahwa tidak ada perbedaan kerusakan gigi antara yg diberi fluoride
dengan yang tidak. Ia juga menemukan bahwa sejumlah anak-anak yang diberikan
fluoride, telah menderita keropos gigi (fluorosis).
# "Fluoridasi adalah kasus penipuan ilmiah terbesar abad ini. " ujar Robert
Carlton, Ph.D., mantan ilmuwan EPA Amerika Serikat di Perusahaan Broadcast
Kanada, 24 November 1992. [www.anglicancommunion.org]

Buku yang berjudul "The Fluoride Deception" (penipuan dengan fluoride),
merupakan salah satu cerita tentang rahasia besar pada masa kini. Tentang
bagaimana berbagai racun di tempat kerja yg mencemarkan dan sebagai polutan dari
jaman PD II, telah ditambahkan pada air minum dan pasta gigi kita. Sebuah
penyalahgunaan kekuasaan yang kronis & sebuah industri negara yang mensponsori
propaganda kesehatan; Buku ini mendeskripsikan bagaimana militer dan para
ilmuwan industri, serta para pejabat kesehatan "mengubur" informasi tentang
fluoride yang berpotensi untuk merusak kesehatan manusia, sementara mereka
mempromosikan penggunaannya untuk kesehatan gigi.

Sebagian besar negara-negara Eropa, termasuk di dalamnya Jerman, Swedia,
Perancis dan Belanda sudah melarang penggunaan Fluoride untuk kesehatan
masyarakat. Sayangnya, di Indonesia, hampir tidak ada pasta gigi yg bebas
fluoride. Termasuk "siwak","oral-B" dan "enzim" sekalipun. Walaupun kadar
fluoride pada "Enzim" termasuk yg paling rendah [0,24%] dibandingkan merk lain
yang rata2 mencapai hingga 0,8%. [Pi]

sumber dan adaptasi diambil dari:
- Bayang-bayang Gurita, Jerry Duane Gray, 2005, Iqra Insan Press : Jakarta
Selatan
- www.all-natural.com/fleffect.html
- www.anglicancommunion.org
- www.chemtrailpatrol.com/cpr_fluoride_menu.htm
- www.naturalrearing.com
- www.rvi.net/~fluoride/fluoride_teeth_atomic_bomb_.htm
- www.shirleys-wellness-cafe.com/#belgium
1 comment share

Blog Entry PEMANFAATAN TANAMAN AIR SEBAGAI PENGENDALI PENCEMARAN AIR DENGAN KONSEP INKONGBUDO Sep 21, '07 2:31 AM
for everyone



Saat ini pencemaran air terutama di perairan terbuka (sungai, danau) merupakan permasalahan yang serius baik pencemaran yang bersumber dari limbah industri maupun berasal dari limbah rumah tangga. Komposisi yang dihasilkan dari limbah ini sangat komplek, baik bersifat organik maupun anorganik, misalnya karbohidrat, protein, lemak, maupun limbah logam; seperti Fe, Mn, Hg, dll.



Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan tanaman air untuk menanggulangi jumlah pencemar di perairan dengan cara biologi. Tanaman air yang digunakan adalah Enceng gindok (Eichhorni crassipes (Mart) Solms), Kiambang (Salvinia molesta mitchell), dan Teratai air. Penggunaan beberapa jenis tanaman ini dapat menetralkan zat pencemar dengan cara mengakumulasikan zat tercemar tersebut ke dalam tubuhnya.



Konsep ini di Jerman dijuluki dengan schwimmkampen, dan di Jepang disebut sebagai ukishima, sedangkan di Korea dikenal dengan inkongbudo. Inkongbudo (pulau apung buatan) dibentuk oleh sekumpulan tumbuhan air yang disatukan oleh suatu wahana yang mudah mengapung dan sekaligus menjadi tempat tumbuhnya (Pramukanto Q, 2004). Konsep ini sebenarnya belajar dengan melihat fenomena alam yang sering dijumpai sebagai pulau apung alami yang terbentuk dari sekumpulan tanaman air. Akan tetapi pulau apung alami ini sering kali tidak terkendali sehingga dapat menyebabkan blooming yang pada akhirnya mengakibatkan kematian biota air yang lainnya.

Berbeda dengan pulau apung alami di atas, teknik inkongbudo sebagai pulau apung buatan ini menjadi populer karena peranan lingkungannya lebih terkendali. Bahkan kehadirannya tidak saja sekadar sebagai teknologi penjernih dan penyaring air, tetapi juga menciptakan relung (niche) bagi habitat hidupan liar, serta memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga sangat cocok untuk diterapkan di taman kota.

Tidak ada komentar: