Minggu, 10 Januari 2010

KULIAH KERJA LAPANGAN MAHASISWA PROGRAM GEOGRAFI

Mempelajari geografi
berarti memahami fakta dan konsep kelingkungan, proses-proses fisik yang membentuk
pola-pola muka bumi, karakteristik, dan persebaran spasial ekologis di muka bumi. Oleh
karena itu seseorang yang mempelajari geografi pada hakekatnya adalah menelaah interaksi
manusia dan lingkungannya. Lingkungan disini baik lingkungan alam, sosial maupun
I Gede Sugiyanta JPIPS Vol. 9. No. 2. Desember 2008
156
budaya yang di dalamnya terdapat saling ketergantungan (interpendensi) yang saling
berhubungan (interelasi) satu sama lain. Guna mempersiapkan mahasiswa sebagai calon
guru menjadi seseorang guru yang professional tidaklah cukup hanya berbekal/dibekali
dengan pengetahuan-pengetahuan serta keterampilan yang diberikan dilingkungan kampus
saja, akan tetapi mereka harus pula terjun langsung kelapangan. Untuk mewujudkan hal
tersebut sebagai meningkatkan kualitas kelulusan seseorang calon guru sebagai tenaga
pengajar khususnya geografi terhadap perkembangan yang terjadi dimasyarakat, perlu suatu
upaya ke arah sana sebagai memadukan bahan materi yang diajarkan terhadap fenomenafenomena
maupun sosial masyarakat yang terjadi. Berdasarkan kurikulum tahun 2006/2007
tujuan umum Program Studi Pendidikan Geografi adalah menghasilkan lulusan calon guru
yang menguasai wawasan dan kawasan keilmuan pengajaran pendidikan geografi.
Agar tujuan pengajaran geografi dapat tercapai secara maksimal, perlu diadakan usaha-usaha
dalam proses belajar mengajar. Aspek-aspek yang berkenaan dengan proses belajar mengajar
meliputi mengajar, belajar, metode mengajar, teknik dan strategi mengajar, media
pengajaran, dan model-model mengajar geografi. Metode outdoor studi atau studi di luar
kelas merupakan salah satu aspek dalam pengajaran geografi. Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, karena pengajaran geografi
memandang metode outdoor studi jauh berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Pendapat ini
didukung oleh salah satu ahli geografi yaitu R. Bintarto dalam Feber Napitopulu (1993:4)
yang menyatakan bahwa cara pengajaran geografi seharusnya lebih banyak outdoor studi,
maksudnya para siswa diajak ke lokasi tertentu. Begitu pula dikatakan oleh Nursid
Sumaatmadja (1981 : 247) dalam kaitannya dengan metode outdoor studi yang tidak lepas
dari observasi lapangan secara langsung yaitu : “Studi geografi merupakan suatu penelaahan
dan pengkajian gejala kehidupan yang nyata. Studi geografi tanpa kerja lapangan tidak akan
menghasilkan suatu kesimpulan tentang hakikat gejala dan masalah kehidupan yang
sebenarnya. Oleh karena itu metode pendekatan yang terutama pada studi geografi adalah
observasi lapangan”.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa pentingnya pelaksanaan outdoor studi dalam
pengajaran geografi. Di samping kajian geografi adalah lingkungan alam dan aktifitas
manusia, juga keterkaitan antara materi pengajaran geografi yang diajarkan di dalam kelas
dengan kenyataannya di luar kelas (di lapangan). Dengan demikian pelaksanaan outdoor
studi sangat penting guna tercapainya tujuan belajar mengajar dalam pengajaran geografi.
Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala atau masalah-masalah yang dihadapi.
Berdasarkan pada penelitian pendahuluan yang dilaksanakan kepada beberapa mahasiswa PS
Pen. Geografi yang telah melaksanakan KKL, diperoleh informasi tentang pelaksanaan KKL
di program studi geografi terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi yaitu ;
masalah agenda waktu, mahasiswa lebih banyak menggunakan waktunya dengan bermainmain
dan bercakap-cakap, metode pokok dalam KKL yaitu observasi, namun pada
pelaksanaannya tidak dipergunakan secara maksimal, sehingga objek yang dikunjungi
kurang diamati dan dipelajari oleh mahasiswa

Tidak ada komentar: