Kamis, 14 Januari 2010

Mengamati perubahan cuaca (keadaan atmosfer) sebelum peristiwa hujan terjadi dan sesudahnya.

Materi : Dinamika Atmosfer
• Kelas /Semester : X/Semester 2
Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dari atmosfer ke permukaan bumi. Proses terjadinya hujan didahului oleh proses kondensasi yaitu berubahnya uap air menjadi titik-titik air. Titik-titik air itu melayang-layang di udara dan berkumpul menjadi bentuk yang lebih besar dan berat. Kumpulan titik-titik air di udara dinamakan awan. Jika awan di atmosfer terus naik, maka titik-titik air di udara akan semakin jenuh kemudian terjadilah hujan.
• Alat dan Bahan :
1. Kamera
• Langkah-langkah :
1. Melakukan pengamatan kondisi langit sebelum hujan terjadi, kemudian menentukan jenis awan rendah sebagai tanda awal akan terjadinya hujan.
- Adanya awan Cumulus (Cu) yang merupakan awan yang terbentuk karena udara naik yang banyak mengandung uap air dan yang menyebabkan terjadinya hujan. Awan ini memiliki ciri-ciri; bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya rata.
- Pada perkembangan selanjutnya terbentuk awan Cumulonimbus (Cu-Nb) adalah awan yang menimbulkan hujan lebat disertai kilat dan Guntur. Awan ini memiliki ciri-ciri; volumenya besar, posisinya rendah, awannya tebal, dan puncaknya melebar.


2. Mengukur perubahan suhu yang terjadi selama proses perubahan bentuk awan
- Pada saat perubahan bentuk awan Cumulus menjadi awan Cumulonimbus terjadi peningkatan suhu. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya volume awan (semakin tebal awannya) maka semakin meningkat pula penyerapan sinar matahari oleh titik-titik air yang ada di awan. Dan adanya efek rumah kaca yang terjadi akibat sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi, tidak dapat direfleksikan kembali ke ruang angkasa. Karena terhalang oleh awan tebal tersebut. Sehingga pada saat itu kita merasa gerah (berkeringat) karena terjadi kenaikan suhu udara.


3. Melakukan pengamatan kondisi langit setelah hujan terjadi, kemudian menentukan jenis awan yang menunjukkan cuaca cerah.
- Setelah hujan turun, perlahan-lahan ketebalan awan semakin berkurang (tingkat keawanan rendah) dan suhu udara kembali normal karena radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dapat dipantulkan kembali ke ruang angkasa.
- Maka setelah hujan terjadi terbentuk awan menengah seperti awan Altocumulus yang merupakan awan yang berwarna putih dan tampak seperti gumpalan kapas, ciri-cirinya; awanya kecil dan banyak.

Tidak ada komentar: